-->

Tugas Epd Klinik



Tugas : Epidemiologi Klinik



Dosen : Prof. Dr. dr. Rasdi Nawi, MS








PENDEKATAN
EPIDEMIOLOGI DALAM DIAGNOSIS PENYAKIT YANG BELUM DIKETAHUI
PENYEBABNYA






















OLEH :





MOH
JOEHARNO


P1804208019













MAGISTER EPIDEMIOLOGI KESEHATAN MASYARAKAT



PASCA SARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN



MAKASSAR



2009



PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI PADA PENYAKIT YANG BELUM DIKETAHUI
PENYEBABNYA








  1. Latar Belakang




Penyakit merupakan suatu keadaan kesetimbangan dari interaksi yang
terjadi antara agen, host dan environment. Agent menyatakan
sumber atau penyebab penyakit yang dapat berupa aspek biologis maupun
non bioogis, host merupakan kelompok yang mengalami
keterpaparan terhadap penyakit oleh agent tertentu atau disebut
pejamu dan environment merupakan faktor eksternal yang berada
disekitar (lingkungan) yang turut serta mempengaruhi keadaan agent
dan pejamu.



Penyakit sebagai salah satu masalah kesehatan yang dapat memberi
dampak terhadap disability, discomfort, dan kematian bagi individu
sehingga peru dilakukan identifikasi secara lebih spesific sehingga
dapat dilakukan berbagai upaya intervensi dalam rangka penanganan
atau penanggulangan penyakit tersebut.



Berbagai jenis peyakit telah diidentifikasi, namun pada banyak kasus
khususnya dengan munculnya berbagai kasus-kasus baru merupakan suatu
pengalaman tersendiri yang harus dipahami tentang besaran masalah dan
dampak yang ditimbulkan oleh penyakit sehingga upaya
pengidentifikasian secara dini perlu dilakukan.








  1. Gambaran Epidemiologi




Berdasarkan ilustrasi yang telah ditunjukkan, upaya identifikasi
penyakit dengan pendekatan epidmiologi dapat dilakukan dengan
meninjau besaran masalah yang terjadi dalam lingkup masyarakat.
Secara epidemiologi, pendekatan identifikasi penyakit dapat dilakukan
dengan menggunakan pendekatan frekuensi, distribusi, dan
faktor-faktor determinan dari penyakit tersebut.




  1. Frekuensi




Frekuensi penyakit sehubungan dengan besaran kuantitatif dari
penyakit (masalah kesehatan) yang terjadi dalam masyarakat yang
ditunjukkan dengan jumlah kejadian atau angka serangan pada
masyarakat.



Berdasarkan ilustrasi, jumlah kuantitatif penyakit yang akan
diidentifikasi adalah sebagai berikut :




  1. Sebanyak 1380 kasus yang dilaporkan di Propinsi Vicenza



  2. Sebanyak 2974 kasus yang dilaporkan pada tahun 1860



  3. Sebanyak 3400 kasus yang dilaporkan pada tahun 1879



  4. Sebanyak 97855 kasus pada kaum petani di tahun 1879



  5. Sebanyak 1000 kasus yang dilaporkan pada tahun 1910 di 13 negara
    bagian USA



  6. 75 kasus yang dilaporkan di Lousiana yang 80% berasal dari panti
    perawatan




Berdasarkan jumlah kasus penyakit yang belum diketahui penyebabnya,
jumlah kejadian penyakit mengalami peningkatan dari tahun 1860 –
1879 dan penyakit ini memiliki angka serangan yang cukup cepat dan
memiliki cakupan wilayah yang sangat besar sebagaimana telah
dilaporkan pada 13 negara bagian USA.




  1. Distribusi




Distribusi menyatakan tingkat penyebaran penyakit dalam masyarakat
yang mencakup waktu, tempat dan orang.




  1. Distribusi menurut waktu




Mulai dikenal pada tahun 1830 namun menghilang pada tahun 1890. Tahun
1910 dilaporkan pada 33 dari 49 negara bagian USA dan distrik
Colombia, tahun 1853 – 1855 dilaporkan 1380 kasus, 2974 kasus
tahun 1860 dan 3400 kasus pada tahun1879. Tahun 1879 diperkirakan
sejitar 97855 kasus pada petani dan tahun 1910 ditemukan 1000 kasus.



Distribusi menurut waktu menunjukkan peningkatan kejadian dari tahun
1860 – 1879 namun pada tahun selanjutnya menunjukkan tidak
adanya perbedaan waktu dimana penyakit ini dapat menyebar secara
merata dengan angka serangan yang tidak dapat diduga.




  1. Distribusi menurut tempat




Menurut tempat, kejadian penyakit ini ditemukan pada : tempat-tempat
perawatan, rumah-rumah perawatan orang gila, rumah yatim piatu,
tempat, Atlantik Selatan dan Teluk Mexico, 33 negara bagian USA,
distrik Colombia, Propinsi Vicenza, Italia, Spanyol, Perancis,
Semenanjung Balkan, Austria, Hungaria, Mesir, Afrika Utara.



Berdasarkan data kejadian tempat, kasus penyakit lebih banyak terjadi
pada negara-negara di benua Eropa, Amerika dan Afrika yang
penyebarannya diduga berhubungan dengan aspek perpindahan penduduk
berupa emigrasi dan imigrasi khususnya perpindahan penduduk antara
negara, daerah dan benua. Namun kejadian penyakit tersebut terikat
antara perbedaan ras dimana pada daratan benua Asia tidak ditemukan
dan dilaporkannya penyakit tersebut.




  1. Distribusi menurut orang




Besaran masalah berdasarkan orang menunjukkan kelompok yang dapat
terpapar terhadap penyakit tersebut. Kelompok yang dilaporkan
terhadap penyakit yang belum diketahui adalah : masyarakat suku
Indian dan Negro di Amerika, masyarakat petani di Italia, yatim piatu
di Atlantik Selatan dan Teluk Mexico.



Keadaan penyakit berdasarkan kelompok orang dapat memberi gambaran
akan kejadian penyakit sehubungan dengan tingkat ekonomi masyarakat
yang rendah dimana sebahagian besar kasus yang dilaporkan merupakan
kaum petani, suku Indian dan Negro yang dikenal pada waktu itu
memiliki keterbatasan dan keterlambatan dalam aspek informasi,
pengetahuan dan perekonomian.








  1. Determinan




Faktor deteminan sehubungan dengan upaya pengidentifikasian berbagai
aspek yang diduga memiliki andil mempengaruhi perkembangan kejadian
penyakit tersebut. Jika ditinjau dari distribusi penyakit berdasarkan
waktu, tempat dan orang, yang diduga menjadi faktor determinan
penyakit adalah :




  1. Keadaan sosial ekonomi



  2. Pengetahuan dan perilaku hidup sehat



  3. Keadaan higene perorangan



  4. Keadaan sanitasi lingkungan









  1. Identifikasi Gejala




Langkah selanjutnya dalam upaya pengidentifikasian penyakit yang
belum diketahui penyebabnya adalah dengan melakukan pembelajaran
terhadap gejala-gejala yang dialami dan dirasakan oleh penderita.
Berdasarkan ilustrasi, gejala-gejala yang teridentifikasi adalah
sebagai berikut :




  1. Muka pucat dan cekung; gejala ini merupakan tanda dari individu yang
    mengalami gangguan gizi sehubungan dengan anemia (kurang darah) baik
    karena rendahnya asupan nutrisi ataupun karena mengalami kehilangan
    cairan (dehidrasi yang berat). Khusus muka cekung merupakan tanda
    khas seseorang mengalami kekurangan gizi (malnutrisi) yaitu
    kwasiorkor dan marasmus.



  2. Pandangan kosong; gejala ini merupakan tanda dari individu yang
    mengalami gangguan fungsi kerja otak yang menyebabkan individu tidak
    memiliki kesadaran penuh dan hal ini terkait dengan adanya gangguan
    sistem saraf serta disertai dengan adanya tekanan batin yang
    mempengaruhi jiwanya.



  3. Tangan penuh dengan bekas luka terbakar atau luka yang besar; tanda
    ini memberi indikasi bahwa penderita telah mengalami trauma atau
    benturan terhadap benda keras atau karena adanya kerusakan kulit
    baik berupa gangren



  4. Sulit berjalan dengan normal seperti orang mabuk, kadang terjatuh
    disertai tertawa sumbang atau menangis yang sangat mengharukan;
    tanda ini memberi indikasi kearah gangguan keseimbangan diakibatkan
    gangguan sistem saraf otak dan dapat diduga sehubungan dengan adanya
    gangguan kejiwaan.



  5. Dapat berlangsung akut, fulminant dan menimbulkan kematian dalam
    beberapa minggu



  6. Dapat pula berlangsung kronik



  7. Seseorang dapat sembuh dan terhindar selama-lamanya namun adapula
    yang terserang berulang kali









  1. Kekurangan




Berdasarkan keadaan dan besaran masalah penyakit yang belum
diketahui, upaya pengidentifikasian akan mengalami hambatan dimana
tidak dapat dilakukan secara maksimal disebabkan karena




  1. Belum tersedianya data kejadian yang spesifik berdasarkan waktu
    kejadian setiap bulannya dalam kurun 1 tahun. Hal ini penting untuk
    meninjau penyebaran dan peningkatan serangan berdasarkan musim dalam
    1 tahun.



  2. Belum tersedianya data kejadian penyakit tersebut berdasarkan
    karakteristik khusus dari penderita seperti umur dan jenis kelamin



  3. Belum tersedianya data tentang hasil pemeriksaan yang laboratoris
    maupun bukti pemeriksaan lainnya yang lebih menunjang identifikasi
    penyakit secara lebih baik.









  1. Kesimpulan




Berdasarkan identifikasi besaran kasus dan distribusinya, kesimpulan
yang dapat ditarik adalah :




  1. Besaran masalah kesehatan sehubungan dengan penyakit yang diketahui
    tersebut yang berlangsung secara sporadis dan bahkan menimbulkan
    wabah, dari aspek geografis dan topografi daerah, penyebaran
    penyakit ini tidak berbeda antara daerah perbukitan dan pesisir
    pantai serta belum menunjukkan perbedaan yang mencolok berdasarkan
    distribusi orang, waktu dan tempat



  2. Berdasarkan identifikasi gejala, jenis penyakit yang diderita
    diawali dengan malnutrisi (kekurangan gizi) dengan gejala
    muka pucat dan cekung disertai dengan keadaan lanjutan berupa
    gangguan kesadaran sehubungan dengan gangguan sistem kerja otak.









  1. Saran




Berdasarkan hasil kajian identifikasi penyakit, saran yang diajukan
berdasarkan kekurangan dalam pemberian kajian yaitu :




  1. Perlunya perbaikan terhadap data kejadian penderita yang lebih
    spesifik khusunya sehubungan dengan karakteristik penderita sehingga
    akan membantu mengidentifikasi kemungkinan penyakit hanya dapat
    terjadi pada individu dengan karakteristik tertentu



  2. Perlunya ditunjang pula dengan ketersediaan data hasil pemeriksaan
    laboratorium dari kejadian penyakit sehingga akan membantu dalam
    upaya perumusan penyakit yang lebih spesifik dan lebih baik.




Beli Sekarang :

Chat WhatsApp

Komentar (0)