Kemacetan dan Kecelakaan Lalu Lintas
Kehidupan lalu lintas sampai pada perkembangan sekarang sudah mengalami peningkatan jumlah penduduknya. Layaknya perkembangan penduduk yang semakin pesat seiring juga pertumbuhan jumlah pengguna jalan. Tambah lagi dengan semakin mudahnya memperoleh kendaraan akan membantu peningkatan pengguna jalan raya. Belum ditambah lagi dengan pengguna jalan raya lain seperti pejalan kaki membuat suasana kehidupan jalan raya semakin carut marut.
Macet ! merupakan salah satu masalah dari perkembangan teknologi. Tidak lah salah setiap individu untuk memiliki kendaraan, namun yang jadi permasalahan selanjutnya, Apakah dengan berkendaraan akan memberikan kemudahan dalam proses transportasi itu sendiri. Ternyata menimbulkan masalah baru kan !. Silahkan tanyakan pada diri anda sendiri.
Macet yang timbul pada dasarnya berhubungan dengan kesadaran dari pengguna jalan sendiri. Meskipun dengan penambahan ataupun dengan perluasan jalur, apakah menjadi solusi yang tepat. Itu layaknya "mision imposible" yang tidak akan pernah berhasil mengatasi semakin carut marutnya kehidupan jalan raya. Mengapa tidak! Peningkatan pengguna jalan merupakan salah satu yang perlu mendapatkan perhatian.
Macet yang timbul bukanlah masalah yang akan berhenti sampai pada aspek itu saja. Kecelakaan berlalu lintas juga cenderung tinggi dan sepertinya kedua hal ini macet dan kecelakaan lalu lintas saling berhubungan satu sama lain. Betapa tidak, macet membuat pengguna jalan untuk saling merebut tempat di jalan raya yang tentunya lagi-lagi memicu peningkatan adrenalin dan jika tidak terkontrol (yang tentunya pasti terjadi) berdampak pada kecelakaan itu sendiri.
Betapa tidak, alasan penggunaan jalan raya sebagai media transportasi itu sendiri ternyata tidak memberi ruang bagi setiap orang untuk dapat menggapai hidup yang lebih. Efektifitas dan efisiensi dari pelaksanaan kerja sendiri tentunya akan tertunda.
Kecelakaan yang terjadi tentunya akan memberikan kebuntungan yang lebih banyak. Belum biaya kesehatan dan belum lagi kerugian harta benda. Apakah biaya yang kita keluarkan dapat ditutupi atas penghasilan yang kita miliki. Tentu tidak bukan!
Pada tulisan ini, saya tidak akan pernah menyalahkan kondisi fisik kendaraan namun pada aspek kesadaran dari pengguna jalan sendiri khususnya pengendara kendaraan bermotor baik motor khususnya lagi mobil.
Saya punya saran pada pengguna jalan
Setiap pengguna jalan harus memperhitungkan aspek efektif dan efisien. Gunakanlah sarana transportasi yang lebih mudah dan murah misalnya bersepeda namun ini mungkin kurang dan bahkan tidak diminati oleh masyarakat kita yang cenderung konsumtif. Namun yang lebih menjadi bahan perhatian bahwa pada penggunaan kendaraan bermotor haruslah bersifat efektif dan efisien. Seperti penggunaan kendaraan khususnya mobil. Bayangkan saja jika setiap orang menggunakan mobil tentunya akan membutuhkan ruang jalan yang lebih luas. Contoh kecil dalam rumah tangga jika setiap anggota keluarga menggunakan mobil, bagaimana jadinya keadaan lalu lintas. Oleh sebab itu, layaknya pada penggunaan kendaraan mobil lebih baik jika secara rombongan. Mungkin seperti mobil angkot. Tapi tidak layaknya seperti ibu. Dalam satu keluarga kiranya hanya memiliki satu kendaraan mobil namun penggunaannya secara bersama-sama. Mengantar anak kesekolah, kemudian kekantor bukan hal yang merepotkan dibandingkan kita harus mengantri dijalan raya karena macet.
Aspek ini biasanya yang menjadi masalah utama. Kesadaran dari pengguna jalan sendiri biasanya sebagai pemicu kemacetan dan kecelakaan di lalu lintas baik darat, laut maupun udara. Pada arus lalu lintas jalan raya, sikap yang ugal-ugalan biasanya meresahkan masyarakat. Belum lagi penggunaan jalan raya secara berkelompok tentunya akan berdampak pada kemacetan itu sendiri dan hal ini biasa dilakukan mungkin seperti pada geng-geng motor baik yang resmi maupun ilegal. Tapi insya allah sudah mendapat pembinaan khusus dari mereka yang berwenang akan hal ini. Penulis sendiri akan sangat mendukung akan hal itu.
Penulis kira cukup untuk pembahasan ini, kiranya mendapat perhatian
Thank's to you read my statement
See you in the next time
Komentar (0)
Posting Komentar