-->
Lawan Dokter ! Tuntaskan Malpraktik
Lihat Detail

Lawan Dokter ! Tuntaskan Malpraktik

Saya turut prihatin dengan makin banyaknya kasus malpraktik di bidang pelayanan kesehatan khususnya pelayanan yang diberikan oleh tenaga dokter baik di rumah sakit maupun di instansi pelayanan kesehatan lain baik swasta maupun miliki pemerintah

Sekiranya memang persoalan profesionalisme bidang kesehatan khususnya dokter tidaklah segampang membalikkan telapak tangan. Tapi apakah kode etik kedokteran Indonesia sudah terlupakan berdasarkan janji sumpah yang telah mereka ikrarkan.

Mungkin banyak mereka yang telah menerima malpraktik baik pada diri pribadinya sendiri maupun dengan anggota keluarganya. Namun karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan medik kedokteran menyebabkan dirinya sulit untuk membuktikan bahwa diri atau anggota keluarga mereka mengalami malpraktik.

Hal ini memang wajar jika kita masih berpikir picik dengan masyarakat sehingga kita menyatakan bahwa masyarakat masih tabu akan prosedur pelayanan kesehatan. Indonesia layak sudah dijadikan ladang narapidana yang bukan hanya narapidana tahanan tapi narapidana batin, kehormatan, narapidana berdasi dan narapidana intelektual.

Sudah cukup banyak kasus malpraktik khususnya di bidang pelayanan medis kedokteran tapi keseluruhannya masih belum mendapat penanganan dan belum didapatkan penyelesaiannya. Sungguh masyarakat korban malpraktik yang sudah terhina.

Tanya pada dokter yang memeriksa anda. Apakah anda juga bersedia jika diperlakukan sendiri. atau bagi dokter silahkan balikkan pada diri pribadi anda sendiri. Nilai-nilai kehormatan anda sebagai makhluk-Nya sudah menjauhi dari nilai yang terbenak dalam hati kecil anda sebagai manusia.

Harta, kekayaan, ilmu bukanlah segalanya tapi menjadi amanah yang harus anda pertanggung jawabkan nantinya di hari kemudian. Kehidupan dunia hanya bersifat fhana belaka dan sesungguhnya kematian itu ada dan dekat diantara kamu, layaknya kehormatan dan keagungan nama dokter sudah memudar di kalangan masyarakat.

Dalam tulisan ini saya punya solusi tuntas bagi masyarakat untuk tidak lagi terjebak dengan pelayanan medis kedokteran. Bukannya saya mengingkari akan pentingnya dokter sebagai tenaga kesehatan yang mendukung berbagai upaya pelayanan kesehatan. Tapi masyarakat harus sadar bahwa upaya-upaya mewujudkan kesehatan itu sendiri tidak hanya terpaku dengan adanya dokter saja.

Upaya-upaya untuk mewujudkan status kesehatan pada dasarnya di bedakan atas 4 yaitu :
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif

Dari 4 upaya-upaya tersebut tenaga medis kedokteran (dokter) berada pada upaya ke 3 yaitu kuratif dengan bentuk tindakan pelayanan berupa pengobatan dan tindakan medis klinis.

Masyarakat khususnya lagi masyarakat Indonesia masih menganggap tabu akan pelayanan pada tingkat 1 dan 2 yaitu promotif dan preventif.

Hal yang perlu dipahami oleh masyarakat bahwa upaya promotif dan preventif merupakan upaya yang paling dahsyat untuk mewujudkan status kesehatan anda. Mengapa demikian ?
1. Upaya promotif akan menambah pengetahuan anda tentang berbagai upaya untuk menjaga kesehatan anda yang selalu dalam keadaan sehat
2. Upaya preventif akan meningkatkan kemampuan anda untuk tetap menjaga kesehatan anda sehingga dengan kesadaran sendiri menghindari berbagai perilaku yang berdampak pada penurunan status kesehatan anda

Selanjutnya hal yang juga masyarakat harus ketahui adalah konsep terjadinya sakit. Bagaimana itu ?

Sakit didefinisikan oleh banyak ahli dengan keadaan yang tidak sehat yaitu suatu keadaan tidak senang, gangguan, adanya gejala kelainan. Dalam ilmu epidemiologi menyatakan tentang konsep sehat sakit digambarkan dalam bentuk interaksi antara agent sebagai penyebab penyakit, host penjamu dalam hal ini manusia (anda sendiri) dan lingkungan sekitar anda

Sakit terjadi berdasarkan segi tiga epidemiologi tersebut jika :
1. Agent penyebab sakit meningkat sehingga host mudah mengalami sakit. Penyebab terjadinya peningkatan agent penyebab penyakit dapat oleh banyak faktor
2. Terjadinya penurunan daya tahan tubuh dari pejamu dalam hal ini manusia atau anda sendiri yang dapat pula disebabkan oleh banyak faktor sehubungan dengan aktivitas atau perilaku anda sehari-hari
3. Terjadinya perubahan keadaan lingkungan misalnya karena musim penghujan sehingga anda harus waspada terhadap DBD, Malaria, Diare dan lain sebagainya atau karena terjadinya bencana alam atau karena akibat perlaku manusia sendiri sehingga terjadi perubahan lingkungan yang buruk.

Selanjutnya menurut Hendrik L. Bloom, keadaan sehat sakit dipengaruhi oleh 4 faktor :
1. Perilaku
2. Lingkungan
3. Pelayanan kesehatan
4. Keturunan

Faktor perilaku dan lingkungan merupakan hal yang dapat anda tangani secara mandiri. Anda sendiri tidak akan mendapat perlakuan tindakan medis oleh tenaga dokter untuk menangani masalah ini. Tenaga dokter pastinya hanya memberikan informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran anda pribadi untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga keadaan lingkungan anda yang tetap kondusif yang mendukung kesehatan anda.

Jadi jika anda telah mandiri menangani aspek perilaku dan lingkungan, anda tidak perlu bersusah payah lagi ke pelayanan kesehatan untuk bertemu dokter lagi untuk memperoleh pelayanan medis dari dokter dan lebih parah lagi jika anda sampai menjadi korban malpraktik.

Jika ditinjau dari upaya-upaya yang mewujudkan kehidupan yang sehat pada diri anda, saran penulis kepada masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti bentuk kegiatan pada upaya promotif dan preventif. Jika anda sudah dilakukan semuanya anda tidak perlu repot lagi bertemu dokter yang telah banyak melakukan malpraktik.

Jadi maksud tulisan ini bukannya kita harus melawan dokter dengan mengajaknya berduel secara fisik tapi kita harus merubah perilaku dari dokter untuk sadar akan pentingnya masyarakat sebagai konsumen yang harus di nomor satukan dan diberikan pelayanan yang memuaskan seperti yang dikemukakan dalam Surat Keputusan Menpan No 63 tentang pelayanan prima.

Untuk memperkaya informasi anda tentang hidup sehat, anda tidak harus mendapat perlakuan medis seperti yang dokter lakukan. Masyarakat dapat menghubungi tenaga kesehatan lain selain dokter dan lebih disarankan pada tenaga kesehatan masyarakat dengan gelar kesarjanaan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).

Tenaga SKM merupakan tenaga kesehatan yang bergerak dalam bidang pelayanan promotif dan preventif jadi tidak ada perlakuan seperti yang diberikan pada tindakan pelayanan medis dokter. Tapi mereka akan memberi informasi kepada anda untuk meningkatkan kesadaran anda tentang pentingnya hidup sehat yang menunjang produktifitas anda, keluarga dan orang sekitar anda.

Tenaga SKM akan menjadi media konsultasi anda untuk mewujudkan perilaku hidup sehat anda yang lebih optimal yang menunjang produktifitas anda dalam melaksanakan aktivitas keseharian termasuk aktifitas keprofesian anda. Meskipun tenaga SKM masih belum menjadi tenaga yang dikatakan profesionalisme karena belum mendapat pengakuan dalam aspek keprofesian tapi masyarakat tidak perlu ragu dengan berbagai upaya yang akan mereka lakukan. Karena perlakuan yang dilaksanakan tidak ada unsur perlakuan seperti halnya yang dilakukan dalam bidang medis kedokteran.

Masyarakat harus belajar menghargai diri sendiri khususnya mensyukuri nikmat kesehatan yang telah diberikan Tuhan kepada anda. Hal yang mendasar juga anda perlu pahami bahwa dalam ajaran Islam, sakit merupakan ujian yang diberikan kepada Allah SWT kepada umat manusia yang sesungguhnya untuk menguji tingkat keimanan dan ketakwaan manusia. Olehnya itu, sakit datang oleh-Nya dan sembuh dari sakit atas kehendak-Nya.
Saya turut prihatin dengan makin banyaknya kasus malpraktik di bidang pelayanan kesehatan khususnya pelayanan yang diberikan oleh tenaga dokter baik di rumah sakit maupun di instansi pelayanan kesehatan lain baik swasta maupun miliki pemerintah

Sekiranya memang persoalan profesionalisme bidang kesehatan khususnya dokter tidaklah segampang membalikkan telapak tangan. Tapi apakah kode etik kedokteran Indonesia sudah terlupakan berdasarkan janji sumpah yang telah mereka ikrarkan.

Mungkin banyak mereka yang telah menerima malpraktik baik pada diri pribadinya sendiri maupun dengan anggota keluarganya. Namun karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan medik kedokteran menyebabkan dirinya sulit untuk membuktikan bahwa diri atau anggota keluarga mereka mengalami malpraktik.

Hal ini memang wajar jika kita masih berpikir picik dengan masyarakat sehingga kita menyatakan bahwa masyarakat masih tabu akan prosedur pelayanan kesehatan. Indonesia layak sudah dijadikan ladang narapidana yang bukan hanya narapidana tahanan tapi narapidana batin, kehormatan, narapidana berdasi dan narapidana intelektual.

Sudah cukup banyak kasus malpraktik khususnya di bidang pelayanan medis kedokteran tapi keseluruhannya masih belum mendapat penanganan dan belum didapatkan penyelesaiannya. Sungguh masyarakat korban malpraktik yang sudah terhina.

Tanya pada dokter yang memeriksa anda. Apakah anda juga bersedia jika diperlakukan sendiri. atau bagi dokter silahkan balikkan pada diri pribadi anda sendiri. Nilai-nilai kehormatan anda sebagai makhluk-Nya sudah menjauhi dari nilai yang terbenak dalam hati kecil anda sebagai manusia.

Harta, kekayaan, ilmu bukanlah segalanya tapi menjadi amanah yang harus anda pertanggung jawabkan nantinya di hari kemudian. Kehidupan dunia hanya bersifat fhana belaka dan sesungguhnya kematian itu ada dan dekat diantara kamu, layaknya kehormatan dan keagungan nama dokter sudah memudar di kalangan masyarakat.

Dalam tulisan ini saya punya solusi tuntas bagi masyarakat untuk tidak lagi terjebak dengan pelayanan medis kedokteran. Bukannya saya mengingkari akan pentingnya dokter sebagai tenaga kesehatan yang mendukung berbagai upaya pelayanan kesehatan. Tapi masyarakat harus sadar bahwa upaya-upaya mewujudkan kesehatan itu sendiri tidak hanya terpaku dengan adanya dokter saja.

Upaya-upaya untuk mewujudkan status kesehatan pada dasarnya di bedakan atas 4 yaitu :
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif

Dari 4 upaya-upaya tersebut tenaga medis kedokteran (dokter) berada pada upaya ke 3 yaitu kuratif dengan bentuk tindakan pelayanan berupa pengobatan dan tindakan medis klinis.

Masyarakat khususnya lagi masyarakat Indonesia masih menganggap tabu akan pelayanan pada tingkat 1 dan 2 yaitu promotif dan preventif.

Hal yang perlu dipahami oleh masyarakat bahwa upaya promotif dan preventif merupakan upaya yang paling dahsyat untuk mewujudkan status kesehatan anda. Mengapa demikian ?
1. Upaya promotif akan menambah pengetahuan anda tentang berbagai upaya untuk menjaga kesehatan anda yang selalu dalam keadaan sehat
2. Upaya preventif akan meningkatkan kemampuan anda untuk tetap menjaga kesehatan anda sehingga dengan kesadaran sendiri menghindari berbagai perilaku yang berdampak pada penurunan status kesehatan anda

Selanjutnya hal yang juga masyarakat harus ketahui adalah konsep terjadinya sakit. Bagaimana itu ?

Sakit didefinisikan oleh banyak ahli dengan keadaan yang tidak sehat yaitu suatu keadaan tidak senang, gangguan, adanya gejala kelainan. Dalam ilmu epidemiologi menyatakan tentang konsep sehat sakit digambarkan dalam bentuk interaksi antara agent sebagai penyebab penyakit, host penjamu dalam hal ini manusia (anda sendiri) dan lingkungan sekitar anda

Sakit terjadi berdasarkan segi tiga epidemiologi tersebut jika :
1. Agent penyebab sakit meningkat sehingga host mudah mengalami sakit. Penyebab terjadinya peningkatan agent penyebab penyakit dapat oleh banyak faktor
2. Terjadinya penurunan daya tahan tubuh dari pejamu dalam hal ini manusia atau anda sendiri yang dapat pula disebabkan oleh banyak faktor sehubungan dengan aktivitas atau perilaku anda sehari-hari
3. Terjadinya perubahan keadaan lingkungan misalnya karena musim penghujan sehingga anda harus waspada terhadap DBD, Malaria, Diare dan lain sebagainya atau karena terjadinya bencana alam atau karena akibat perlaku manusia sendiri sehingga terjadi perubahan lingkungan yang buruk.

Selanjutnya menurut Hendrik L. Bloom, keadaan sehat sakit dipengaruhi oleh 4 faktor :
1. Perilaku
2. Lingkungan
3. Pelayanan kesehatan
4. Keturunan

Faktor perilaku dan lingkungan merupakan hal yang dapat anda tangani secara mandiri. Anda sendiri tidak akan mendapat perlakuan tindakan medis oleh tenaga dokter untuk menangani masalah ini. Tenaga dokter pastinya hanya memberikan informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran anda pribadi untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga keadaan lingkungan anda yang tetap kondusif yang mendukung kesehatan anda.

Jadi jika anda telah mandiri menangani aspek perilaku dan lingkungan, anda tidak perlu bersusah payah lagi ke pelayanan kesehatan untuk bertemu dokter lagi untuk memperoleh pelayanan medis dari dokter dan lebih parah lagi jika anda sampai menjadi korban malpraktik.

Jika ditinjau dari upaya-upaya yang mewujudkan kehidupan yang sehat pada diri anda, saran penulis kepada masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti bentuk kegiatan pada upaya promotif dan preventif. Jika anda sudah dilakukan semuanya anda tidak perlu repot lagi bertemu dokter yang telah banyak melakukan malpraktik.

Jadi maksud tulisan ini bukannya kita harus melawan dokter dengan mengajaknya berduel secara fisik tapi kita harus merubah perilaku dari dokter untuk sadar akan pentingnya masyarakat sebagai konsumen yang harus di nomor satukan dan diberikan pelayanan yang memuaskan seperti yang dikemukakan dalam Surat Keputusan Menpan No 63 tentang pelayanan prima.

Untuk memperkaya informasi anda tentang hidup sehat, anda tidak harus mendapat perlakuan medis seperti yang dokter lakukan. Masyarakat dapat menghubungi tenaga kesehatan lain selain dokter dan lebih disarankan pada tenaga kesehatan masyarakat dengan gelar kesarjanaan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).

Tenaga SKM merupakan tenaga kesehatan yang bergerak dalam bidang pelayanan promotif dan preventif jadi tidak ada perlakuan seperti yang diberikan pada tindakan pelayanan medis dokter. Tapi mereka akan memberi informasi kepada anda untuk meningkatkan kesadaran anda tentang pentingnya hidup sehat yang menunjang produktifitas anda, keluarga dan orang sekitar anda.

Tenaga SKM akan menjadi media konsultasi anda untuk mewujudkan perilaku hidup sehat anda yang lebih optimal yang menunjang produktifitas anda dalam melaksanakan aktivitas keseharian termasuk aktifitas keprofesian anda. Meskipun tenaga SKM masih belum menjadi tenaga yang dikatakan profesionalisme karena belum mendapat pengakuan dalam aspek keprofesian tapi masyarakat tidak perlu ragu dengan berbagai upaya yang akan mereka lakukan. Karena perlakuan yang dilaksanakan tidak ada unsur perlakuan seperti halnya yang dilakukan dalam bidang medis kedokteran.

Masyarakat harus belajar menghargai diri sendiri khususnya mensyukuri nikmat kesehatan yang telah diberikan Tuhan kepada anda. Hal yang mendasar juga anda perlu pahami bahwa dalam ajaran Islam, sakit merupakan ujian yang diberikan kepada Allah SWT kepada umat manusia yang sesungguhnya untuk menguji tingkat keimanan dan ketakwaan manusia. Olehnya itu, sakit datang oleh-Nya dan sembuh dari sakit atas kehendak-Nya.
Saya turut prihatin dengan makin banyaknya kasus malpraktik di bidang pelayanan kesehatan khususnya pelayanan yang diberikan oleh tenaga dokter baik di rumah sakit maupun di instansi pelayanan kesehatan lain baik swasta maupun miliki pemerintah

Sekiranya memang persoalan profesionalisme bidang kesehatan khususnya dokter tidaklah segampang membalikkan telapak tangan. Tapi apakah kode etik kedokteran Indonesia sudah terlupakan berdasarkan janji sumpah yang telah mereka ikrarkan.

Mungkin banyak mereka yang telah menerima malpraktik baik pada diri pribadinya sendiri maupun dengan anggota keluarganya. Namun karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan medik kedokteran menyebabkan dirinya sulit untuk membuktikan bahwa diri atau anggota keluarga mereka mengalami malpraktik.

Hal ini memang wajar jika kita masih berpikir picik dengan masyarakat sehingga kita menyatakan bahwa masyarakat masih tabu akan prosedur pelayanan kesehatan. Indonesia layak sudah dijadikan ladang narapidana yang bukan hanya narapidana tahanan tapi narapidana batin, kehormatan, narapidana berdasi dan narapidana intelektual.

Sudah cukup banyak kasus malpraktik khususnya di bidang pelayanan medis kedokteran tapi keseluruhannya masih belum mendapat penanganan dan belum didapatkan penyelesaiannya. Sungguh masyarakat korban malpraktik yang sudah terhina.

Tanya pada dokter yang memeriksa anda. Apakah anda juga bersedia jika diperlakukan sendiri. atau bagi dokter silahkan balikkan pada diri pribadi anda sendiri. Nilai-nilai kehormatan anda sebagai makhluk-Nya sudah menjauhi dari nilai yang terbenak dalam hati kecil anda sebagai manusia.

Harta, kekayaan, ilmu bukanlah segalanya tapi menjadi amanah yang harus anda pertanggung jawabkan nantinya di hari kemudian. Kehidupan dunia hanya bersifat fhana belaka dan sesungguhnya kematian itu ada dan dekat diantara kamu, layaknya kehormatan dan keagungan nama dokter sudah memudar di kalangan masyarakat.

Dalam tulisan ini saya punya solusi tuntas bagi masyarakat untuk tidak lagi terjebak dengan pelayanan medis kedokteran. Bukannya saya mengingkari akan pentingnya dokter sebagai tenaga kesehatan yang mendukung berbagai upaya pelayanan kesehatan. Tapi masyarakat harus sadar bahwa upaya-upaya mewujudkan kesehatan itu sendiri tidak hanya terpaku dengan adanya dokter saja.

Upaya-upaya untuk mewujudkan status kesehatan pada dasarnya di bedakan atas 4 yaitu :
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif

Dari 4 upaya-upaya tersebut tenaga medis kedokteran (dokter) berada pada upaya ke 3 yaitu kuratif dengan bentuk tindakan pelayanan berupa pengobatan dan tindakan medis klinis.

Masyarakat khususnya lagi masyarakat Indonesia masih menganggap tabu akan pelayanan pada tingkat 1 dan 2 yaitu promotif dan preventif.

Hal yang perlu dipahami oleh masyarakat bahwa upaya promotif dan preventif merupakan upaya yang paling dahsyat untuk mewujudkan status kesehatan anda. Mengapa demikian ?
1. Upaya promotif akan menambah pengetahuan anda tentang berbagai upaya untuk menjaga kesehatan anda yang selalu dalam keadaan sehat
2. Upaya preventif akan meningkatkan kemampuan anda untuk tetap menjaga kesehatan anda sehingga dengan kesadaran sendiri menghindari berbagai perilaku yang berdampak pada penurunan status kesehatan anda

Selanjutnya hal yang juga masyarakat harus ketahui adalah konsep terjadinya sakit. Bagaimana itu ?

Sakit didefinisikan oleh banyak ahli dengan keadaan yang tidak sehat yaitu suatu keadaan tidak senang, gangguan, adanya gejala kelainan. Dalam ilmu epidemiologi menyatakan tentang konsep sehat sakit digambarkan dalam bentuk interaksi antara agent sebagai penyebab penyakit, host penjamu dalam hal ini manusia (anda sendiri) dan lingkungan sekitar anda

Sakit terjadi berdasarkan segi tiga epidemiologi tersebut jika :
1. Agent penyebab sakit meningkat sehingga host mudah mengalami sakit. Penyebab terjadinya peningkatan agent penyebab penyakit dapat oleh banyak faktor
2. Terjadinya penurunan daya tahan tubuh dari pejamu dalam hal ini manusia atau anda sendiri yang dapat pula disebabkan oleh banyak faktor sehubungan dengan aktivitas atau perilaku anda sehari-hari
3. Terjadinya perubahan keadaan lingkungan misalnya karena musim penghujan sehingga anda harus waspada terhadap DBD, Malaria, Diare dan lain sebagainya atau karena terjadinya bencana alam atau karena akibat perlaku manusia sendiri sehingga terjadi perubahan lingkungan yang buruk.

Selanjutnya menurut Hendrik L. Bloom, keadaan sehat sakit dipengaruhi oleh 4 faktor :
1. Perilaku
2. Lingkungan
3. Pelayanan kesehatan
4. Keturunan

Faktor perilaku dan lingkungan merupakan hal yang dapat anda tangani secara mandiri. Anda sendiri tidak akan mendapat perlakuan tindakan medis oleh tenaga dokter untuk menangani masalah ini. Tenaga dokter pastinya hanya memberikan informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran anda pribadi untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga keadaan lingkungan anda yang tetap kondusif yang mendukung kesehatan anda.

Jadi jika anda telah mandiri menangani aspek perilaku dan lingkungan, anda tidak perlu bersusah payah lagi ke pelayanan kesehatan untuk bertemu dokter lagi untuk memperoleh pelayanan medis dari dokter dan lebih parah lagi jika anda sampai menjadi korban malpraktik.

Jika ditinjau dari upaya-upaya yang mewujudkan kehidupan yang sehat pada diri anda, saran penulis kepada masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti bentuk kegiatan pada upaya promotif dan preventif. Jika anda sudah dilakukan semuanya anda tidak perlu repot lagi bertemu dokter yang telah banyak melakukan malpraktik.

Jadi maksud tulisan ini bukannya kita harus melawan dokter dengan mengajaknya berduel secara fisik tapi kita harus merubah perilaku dari dokter untuk sadar akan pentingnya masyarakat sebagai konsumen yang harus di nomor satukan dan diberikan pelayanan yang memuaskan seperti yang dikemukakan dalam Surat Keputusan Menpan No 63 tentang pelayanan prima.

Untuk memperkaya informasi anda tentang hidup sehat, anda tidak harus mendapat perlakuan medis seperti yang dokter lakukan. Masyarakat dapat menghubungi tenaga kesehatan lain selain dokter dan lebih disarankan pada tenaga kesehatan masyarakat dengan gelar kesarjanaan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).

Tenaga SKM merupakan tenaga kesehatan yang bergerak dalam bidang pelayanan promotif dan preventif jadi tidak ada perlakuan seperti yang diberikan pada tindakan pelayanan medis dokter. Tapi mereka akan memberi informasi kepada anda untuk meningkatkan kesadaran anda tentang pentingnya hidup sehat yang menunjang produktifitas anda, keluarga dan orang sekitar anda.

Tenaga SKM akan menjadi media konsultasi anda untuk mewujudkan perilaku hidup sehat anda yang lebih optimal yang menunjang produktifitas anda dalam melaksanakan aktivitas keseharian termasuk aktifitas keprofesian anda. Meskipun tenaga SKM masih belum menjadi tenaga yang dikatakan profesionalisme karena belum mendapat pengakuan dalam aspek keprofesian tapi masyarakat tidak perlu ragu dengan berbagai upaya yang akan mereka lakukan. Karena perlakuan yang dilaksanakan tidak ada unsur perlakuan seperti halnya yang dilakukan dalam bidang medis kedokteran.

Masyarakat harus belajar menghargai diri sendiri khususnya mensyukuri nikmat kesehatan yang telah diberikan Tuhan kepada anda. Hal yang mendasar juga anda perlu pahami bahwa dalam ajaran Islam, sakit merupakan ujian yang diberikan kepada Allah SWT kepada umat manusia yang sesungguhnya untuk menguji tingkat keimanan dan ketakwaan manusia. Olehnya itu, sakit datang oleh-Nya dan sembuh dari sakit atas kehendak-Nya.